Senin, 20 April 2009

cerita bagian satu

"tuk...tuk...tuk..."

suara sepatunya sudah terdengar dari balik tembok kamar kost-ku. hari ini ia datang untuk mengucapkan selamat tinggal dan menunggu kisahku yang masih mengundang tanya.
tak banyak yang terucap dari raut mukanya. hanya terukir sedih dan benci yang sedikit ditutupi. kenapa kita harus berpisah? padahal aku hanya menundanya saja. aku masih ingin bersamanya tapi roda cinta mendadak jadi segitiga.

sebuah kotak kaleng ia keluarkan dari tas hitam yang kubelikan untuknya. ia meminta aku menyimpannya. isinya beragam kenangan yang selalu ia museumkan di kepalanya. tiket bioskop, karcis pertunjukkan, bon2 restoran, foto2 kami berdua, dan semua tentang aku dan dirinya.

ia menahan isak, tapi berhasil menjatuhkan setetes air mata. aku pun menangis dibuatnya. sepertinya sudah tak bisa lagi kembali karena sejuta benci dan benci. ia berlalu pergi.hanya sekejap itu ia bersamaku untuk terakhir kali. dan sekotak kaleng kenangan menyadarkan aku bahwa isinya tak akan bertambah lagi. cukup sudah ia pergi. aku hanya terduduk lemas, tak mampu melihatnya apalagi mengejarnya.

kutulis sepucuk surat, yang akhirnya kusimpan di kotak pemberiannya. isinya sudah bertambah meski ia belum mengetahuinya.

"kalau cinta ini mengejarmu, berbaliklah dan peluk aku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar