Selasa, 10 Maret 2009

setitik



jantung ku perih seperti ada yang menusuknya.
ras
anya hanya setitik tapi sakitnya menerpa raga.

aku tumbang hanya karena sebuah titik yang tiba-tiba membuatku infeksi dan bertambah akut.
tapi tak ada yang mampu menyembuhkan selain keyakinan sendiri.


"inget, loe harus tegas sama diri loe sendiri, jangan kebanyakan mikir, loe sendiri tau kan jawabannya", sosok putih yang berdiri di kananku berbicara. dia tidak memihak, karena dia tahu aku sendiri yang menyebabkan getir di tubuhku.

"hey.. kapan lagi kau menikmati kesenangan seperti ini. tak perlu lah berlama-lama dalam kebimbangan. aturlah permainan ini sesukamu", si hitam di samping kiriku menggoda.

Sial! godaan yang sesaat ini memenangi permainan...
dan sesal tumbuh kemudian. dia benar-benar pergi. tak jelas lagi kulihat karena hanya setitik.
tak bisa lagi kugenggam karena dia hanya setitik. tak bisa lagi dirasa karena hanya SETITIK!

TITIK ini terus menembus jantungku. rasanya benar-benar ingin mati ... ... ... !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar