Rabu, 15 September 2010

Tangan Ketiga Yang Datang dan Pergi

ini bukan tentang manusia, bukan iblis melainkan mahluk setengah bernyawa dan hanya tiupan nafasnya yang terasa. tangan ketiga yang menawarkan dirinya tiba-tiba, datang dan tak pernah ku inginkan untuk terus ada.
aku berlari mencari ujung bumi. mendayung di atas lahar merapi, bersemedi di atas karang sisi laut, dan berputar melawan arus badai gurun pasir yang pedih.
aku tengah khilaf, larut dalam nyanyian malam dan suara desahan elang yang menggelitik. entah angin apa yang membawaku kemari, tapi aku hampir jatuh ke jurang yang dalamnya tak terukur dengan kaki.
di padang rumput, aku terus memegang erat dahan pohon yang masih berdiri kokoh di depanku. badai tengah bertiup kala itu, dan aku masih berlindung memaksa daun-daun menyelimutiku sampai hangat.
tangan-tangan lain menyetubuhiku dengan lagu setan yang merusuh. ketika mereka berupaya menghancurkan istana yang masih berdiri kokoh, hanya sedikit menerjang prajuritnya dan mengobrak-abrik singgasana. namun raja dan ratunya masih kekal di sana.
apa yang diinginkannya, hanya ucapan sesat. mahluk bersorban abu-abu, yang membawa dosa dalam darahnya berbisik di telingaku. singgah tak mengapa, tapi racun yang dimulutnya terlalu berbahaya. aku menghindari kesuraman. seandainya aku mampu menukar raga ini, tak kubiarkan ia menjadi tangan ketiga yang hanya datang lalu pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar