Rabu, 15 September 2010

Ketika Tuhan Sudah Punya Rencana

Aku mengeluh. Entah kesal karena apa, tapi rasa bosan ini semakin menghampiriku. jam tidurku yang mulai kacau semakin kacau bahkan lebih kacau! aku juga sudah tak bisa bangun pagi. terlalu larut aku memejam mata.
Kacau. padahal malam adalah waktu yang tepat untuk memninta, tapi aku sering lupa bersujud. ingin meminta [sangat] kepadaNya. Tuhan selalu baik, Maha Baik.
Baru kusadar hikmah setiap di balik peristiwa. apa yang aku minta adalah kehendakNya. apa yang membuatku kecewa selalu ditunjukkan jawabannya. sudah sepantasnya aku semakin menyembah, tapi...

Hari ini, detik ini, setelah lewat 3 minggu aku keluar dari asrama, dan harap-harap cemas aku dibuat oleh birokrat dan aparat. tapi aku sadar akan kuasaNya. selalu yang terbaik yang aku rasakan pada akhirnya. hanya saja aku ingin cepat pergi dari sini. aku menantang laut yang katanya berombak ganas. yang penghuninya seperti musang berbulu domba.
tapi di sini juga seperti neraka, entah setan apa yang menghampiriku, memanggilku disaat ku lengah.satu penghuni neraka yang memakai topeng di wajahnya, yang hampir menyandang gelar ulama, ternyata benar-benar bermuka dua. entah kata apa yang harus kutuliskan di sini.
mungkin Tuhan sudah berencana, Ia meminta.
aku ingin bersujud meski baru kuingat setelah khilafku. aku yang salah.
betapa bersyukurnya aku, di hari terakhir sebulan lalu. hanya di hari terakhir, Tuhan baru memberinya rasa.
Bantu aku Tuhan, takkan pernah aku menghampiri nafas duniawi dirinya.
Tuhan sudah punya rencana, ia ingin aku selesaikan tanggung jawabku di dunia. hidupku bukan untukku melainkan untuk orang di sekitarku.

Tuhan Yang Maha Baik, lindungi aku. Engkau yang memberi cobaan, Engkau pula yang memberi kekuatan. Tunjukkan cahayamu dalam hidupku. aku percaya Engkau ada. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar